Unsur Hara Makro Tanaman (3): Fosfor / Phosphorus (P)
Fosfor / phosphorus merupakan salah satu unsur hara tanaman yang sangat dibutuhkan. Fosfor / phosphorus diserap tanaman dalam bentuk ion H2PO4– dan sebagian kecil dapat diserap dalam bentuk ion HPO42-. Pemberian P bersama dengan NH4+ dapat merangsang pertumbuhan akar, tetapi penyerapan P oleh akar meningkat apabila yang digunakan adalah NO3– daripada menggunakan NH4+.

Unsur Hara Tanaman – Fosfor
Fosfor terdapat dalam bentuk phitin, nuklein, dan fosfatide, merupakan bagian dari protoplasma dan inti sel. Sebagai bagian dari inti sel, sangat penting dalam pembelahan sel, demikian pula bagi perkembangan jaringan meristem, pertumbuhan jaringan muda dan akar, mempercepat pembungaan dan pemasakan buah, penyusun protein dan lemak.
Fosfor di dalam tanah dapat digolongkan dalam 2 bentuk, yaitu bentuk organis dan bentuk anorganis. Di dalam tanah fungsi P terhadap tanaman adalah sebagai zat pembangun dan terikat dalam senyawa-senyawa organis. Dan sebaliknya hanya sebagian kecil saja yang terdapat dalam bentuk anorganis sebagai ion-ion fosfat. Fungsi fosfat dalam tanaman adalah dapat mempercepat pertumbuhan akar semai, mempercepat pertumbuhan tanaman, meningkatkan produk biji-bijian dan dapat memperkuat tubuh tanaman padi-padian sehingga tidak mudah rebah.
Unsur P banyak diperlukan untuk pembentukan bunga dan buah. Hal ini terlihat dari bagian-bagian tubuh tanaman yang bersangkutan dengan pembiakan generatif, seperti daun-daun bunga, tangkai-tangkai sari, kepala-kepala sari, butir-butir tepung sari, daun buah serta bakal biji ternyata mengandung P.
Sumber zat fosfat berada di dalam tanah sebagai fosfat mineral yang terdapat pada :
- Dalam bentuk batu kapur-fosfat (misalnya Cirebon fosfat, Muria fosfat, dll)
- Dalam bentuk sisa-sisa tanaman dan bahan organis
- Dalam bentuk pupuk buatan (Superfosfat, Dobel superfosfat, Cirebon fosfat, dll)
Sebagian besar P bersenyawa dengan Ca, Fe, dan Al
- 3Ca3(PO4)2 CaF2 : (Apitit flour) tidak tersedia
- 3Ca3 (PO4)2 CaCo3 : (Apitit Karbonat)
- Ca3(PO4)2 : (Fosfat Trikalsium)
- 3Ca (PO4)2 CaO : (Apatit Oksida)
- Ca HPO4 : (Fosfat di Kalsium) mudah tersedia
- Ca (H2PO4) : (Fosfat Mono Kalsium) mudah tersedia.
Penyebaran fosfat anorganik dapat digunakan untuk mengukur tingkat hancuran iklim. Tanah yang belum mengalami tingkat hancuran iklim lanjut didominasi oleh fraksi Fosfat Kalsium. Tanah yang sudah mengalami tingkat hancuran iklim lanjut didominasi oleh fraksi Fosfat Aluminium dan Fosfat Besi.
Tanah-tanah muda didominasi olah fosfat kalsium, sedangkan tanah-tanah tua didominasi oleh fosfat Al dan Fe. Kelarutan fosfat aluminium lebih besar dari fosfat besi, membuat tanah-tanah tua didominasi oleh fosfat besi. Pada tanah berkapur, fosfat diendapkan pada permukaan CaCO3, membentuk fosfat kalsium yang kurang larut. Sama halnya dengan nitrogen, bagian terbesar fosfat di dalam tanah terdapat dalam bentuk organis, fosfat di dalam tanah sukar larut, sehingga sebagian terbesar tidak tersedia bagi tanaman. Pemberian Pupuk P berlebihan, pada tanah liat, pupuk P dapat berubah menjadi padat, sukar larut dan tidak tersedia, terbentuk fosfat aluminium dan fosfat besi.
Tersedianya fosfat sangat dipengaruhi oleh pH tanah, pada pH rendah ion fosfat membentuk senyawa yang tidak larut dengan aluminium dan besi. Sedang pada pH tinggi fosfat terikat sebagai senyawa kalsium. Derajat keasaman atau pH optimum untuk fosfat 6,5.
Pemberian pupuk fosfat, tidak seluruhnya tersedia untuk tanaman, karena terikat pada partikel tanah. Agar tanaman dapat memperoleh fosfat sesuai kebutuhan, maka pemberian fosfat harus melampaui daya fiksasi tanah.
Fungsi phosphorus / fosfor (P) bagi tanaman:
- Mempercepat pertumbuhan dan pekembangan ujung-ujung akar dan titik tumbuh
- Dapat mempercepat serta memperkuat pertumbuhan tanaman muda
- menjadi tanaman dewasa
- Dapat mempercepat pembungaan dan pemasakan buah, biji atau gabah.
- Dapat meningkatkan produksi biji-bijian.
- Mempunyai peranan dalam proses fotosintesis, pembakaran karbohidrat
- P dalam tanaman bersifat mobil
Gejala kekurangan phosphorus / fosfor (P) pada tanaman:
- Warna daun berubah menjadi gelap dan selanjutnya menjadi kelabu
- Sistem perakaran kurang baik perkembangannya
- Pada tanaman yang muda dapat menghambat pertumbuhan pucuk
- Defisiensi unsur fosfor akan menyebabkan hambatan pertumbuhan sistem perakaran, daun, batang, misalnya pada tanaman serelia (padi-padian, rumput-rumputan penghasil biji yang dapat dimakan, jewawut, gandum, jagung) daun-daunnya berwarna hijau tua/keabu-abuan, mengkilap, sering pula terdapat pigmen merah pada daun bagian bawah, selanjutnya mati. Tangkai-tangkai daun kelihatan lancip-lancip. Pembentukan buah jelek, merugikan hasil biji.
Recent Comments